h1

Ujian Dinas PNS

September 9, 2009

LogoKorpri ud.maret.2009

Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d dan Penata Tingkat I golongan ruang III/d untuk dapat dinaikkan pangkatnya, disamping memenuhi syarat yang ditentukan, harus lulus ujian dinas, kecuali ditentukan lain menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ujian dinas tingkat I untuk kenaikan pangkat dari Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d menjadi Penata Muda golongan ruang III/a. Ujian dinas tingkat II untuk kenaikan pangkat dari Penata Tingkat I golongan ruang III/d menjadi Pembina golongan ruang IV/a. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat dan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah melaksanakan ujian dinas bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan masing-masing.
Pegawai Negeri Sipil yang dikecualikan dari ujian dinas untuk kenaikan pangkat pindah golongan karena:

  1. Telah menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya;
  2. Menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara;
  3. Tewas atau meninggal dunia sehingga kepadanya dapat diberikan kenaikan pangkat anumerta/pengabdian,
  4. Telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan kepemimpinan IV yang setara dengan ujian dinas tingkat I atau pendidikan dan pelatihan kepemimpinan III yang setara dengan ujian dinas tingkat II,
  5. Memperoleh: 1) ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV untuk ujian dinas tingkat I; 2) ijazah dokter, ijazah apoteker, magister (S2) dan ijazah lain yang setara atau doktor (S3), untuk ujian dinas tingkat I atau ujian dinas tingkat II.
  6. Menduduki jabatan fungsional tertentu.

Sumber :

  • www.bkn.go.id
  • Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
  • Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
  • Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002.
h1

Kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural

September 8, 2009

logo kota LogoKorpri

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dapat diberikan kenaikan pangkat pilihan apabila:

  1. Telah 4 tahun dalam pangkat terakhir.
  2. Daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan setiap unsurnya sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir,
  3. Lulus ujian dinas bagi kenaikan pangkat yang akan pindah golongan, kecuali telah dibebaskan karena pendidikan/pendidikan dan pelatihan yang telah diikuti,
  4. Tidak akan melampaui pangkat atasannya,
  5. Belum mencapai pangkat tertinggi yang ditetapkan bagi jabatannya.

Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih 1 tingkat dibawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, apabila:

  1. Telah 1 tahun dalam pangkat terakhir,
  2. Sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam jabatan struktural yang didudukinya; dan
  3. Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir.
  4. Ketentuan sekurang-kurangnya 1 tahun dalam jabatan struktural yang didudukinya sebagaimana dimaksud yaitu :
  • Dihitung sejak yang bersangkutan dilantik dalam jabatan yang definitif.
  • Bersifat kumulatif lebih dari 1 jabatan structural tetapi tidak terputus dalam tingkat jabatan struktural yang sama.

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan struktural dan pangkatnya masih satu tingkat di bawah janjang pangkat terendah yang ditetapkan bagi jabatan yang didukukinya, tetapi telah 4 tahun atau lebih dalam pangkatnya yang terakhir, dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi pada periode kenaikan pangkat berikutnya setelah ia dilantik dalam jabatannya itu, apabila setiap unsur penilaian prestasi kerja (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir

h1

Alat Yang Bikin Jebol Motor/Mobil : Kunci Leter T

Agustus 30, 2009
KUNCI LETER T

KUNCI LETER T

Halo, jumpa lagi kita di Blog Korpri Bandar Lampung, saudara-saudaraku pernah mengalami (Insya Allah belum), atau minimal pernah mendengar kejadian motor/mobil yang hilang, salah satu alat yang digunakan oleh maling motor/mobil adalah KUNCI LETER T. Oke darpada berpanjang-panjang dibawah ini ada kisahnya, mudah-mudahan berguna untuk kita semua.

DISEBUT kunci T karena bentuknya menyerupai huruf T. Gagangnya dapat dibuat dari kunci busi, sedangkan kakinya dari obeng. Bagian kaki, yang kemudian dicolokkan ke lubang kunci sepeda motor, dibentuk pipih dan runcing. Kunci T ini menjadi salah satu perkakas wajib para pemetik alias pencuri sepeda motor.

Dari para tersangka pencuri sepeda motor yang ditangkap, polisi kerap menyita kunci T, termasuk dari Hery Setiawan (20), tersangka pencuri sepeda motor yang tewas ditembak polisi reserse kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Jumat (28/8) dini hari.

Begitu pula dari tersangka Riswanto alias Moheng (37), yang ditembak tim buru sergap (buser) Kepolisian Sektor Metropolitan Bantargebang, Sabtu pekan lalu. Riswanto diketahui sudah delapan kali mencuri sepeda motor di wilayah Bekasi. Di antara barang bukti yang disita polisi terdapat kunci T.

”Hampir semua jenis sepeda motor dapat dibobol dengan kunci (T) ini,” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Budi Sartono, Jumat lalu.

Ketika dicobakan pada sepeda motor yang disita polisi dari Hery, kunci T ini memang ampuh. Kunci T dicolokkan, kemudian diputar ke kanan dengan sedikit ditekan, klek, sepeda motor pun siap dinyalakan.

Prioritas

Pihak kepolisian, termasuk jajaran Polres Metro Bekasi, sudah mengimbau masyarakat agar memasang pengaman ganda pada sepeda motornya. Ini terkait dengan maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor, terutama sepeda motor.

”Sehari bisa tiga sampai empat laporan kehilangan sepeda motor,” kata Kepala Polres Metro Bekasi Komisaris Besar Mas Guntur Laupe, Sabtu kemarin.

”Kami menjadikan kasus pencurian kendaraan bermotor ini sebagai prioritas karena aksi pencurian kendaraan bermotor sangat meresahkan masyarakat,” ujarnya.

Seperti yang dialami Marni Hadianti (33), ibu rumah tangga yang tinggal di Jakamulya, Bekasi Selatan. Jumat lalu, Marni melapor ke polisi bahwa sepeda motor Yamaha Jupiter MX miliknya dicuri.

Putra Marni, Aldi, sempat memergoki seorang lelaki tidak dikenal yang membawa kabur sepeda motor Jupiter MX tersebut sekitar pukul 05.00. Polisi kemudian menangkap dua lelaki yang diduga kawanan pencuri sepeda motor tersebut. Selain menemukan kunci T, polisi juga menyita dua bilah celurit dari kedua orang tersebut.

Aksi kawanan penjahat yang mengincar sepeda motor memang meresahkan. Modus kejahatan ini beragam, mulai dari merusak kunci dengan kunci T, merampas dari pemiliknya, atau berpura-pura meminjam/menjadi penumpang ojek.

Kawanan penjahat ini juga tidak segan bertindak kasar terhadap korbannya, termasuk pula nekat melawan polisi. Pertengahan Mei 2007, misalnya, seorang anggota reskrim Polsek Metro Bekasi Timur, Bripka Bahrudin, tewas ditembak kawanan pencuri sepeda motor.

Upaya penangkapan Hery, yang berakhir dengan tewasnya tersangka itu, pada Jumat dini hari lalu juga mengakibatkan korban di pihak polisi.

Dua polisi unit pencurian kendaraan bermotor Polres Metro Bekasi, Briptu Romeo Willem Kamati dan Brigadir Asep Ramlan, terluka karena diserang Hery dan kawannya ketika kedua polisi tersebut akan menangkap Hery dan komplotannya.

Romeo mengalami luka di punggung, sedangkan Asep terluka di tangannya akibat diserang dengan senjata tajam jenis celurit. Dalam keadaan terdesak, Romeo dan beberapa polisi lain yang kemudian berdatangan melepaskan tembakan.

Hery akhirnya tewas ditembak, sementara seorang kawannya kabur. Penembakan terhadap tersangka itu, menurut Mas Guntur, sudah sesuai prosedur.

Kunci ganda

Masyarakat sebenarnya dapat mencegah pencurian sepeda motor, misalnya dengan memasang alat pengaman atau kunci tambahan pada sepeda motornya. Harganya dan model kunci tambahan ataupun alarm sepeda motor bervariasi.

Memasang gembok, yang harganya belasan ribu rupiah, pada cakram rem atau rantai sepeda motor dapat menghambat penjahat melarikan sepeda motor bernilai belasan juta rupiah tersebut.

”Dari keterangan beberapa tersangka, mereka mengaku akan batal memetik kalau sepeda motor sasaran memakai kunci (pengaman) ganda,” kata Mas Guntur.

”Mereka (pencuri) beralasan waktu yang dibutuhkan untuk mengambil sepeda motor itu lebih lama. Dengan demikian, lebih baik mereka mundur dan mencari sasaran yang terlihat lebih mudah,” ujarnya.

h1

Waaaah….PNS Diwajibkan Mengaji Dulu Sebelum Bekerja

Agustus 28, 2009

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo yang beragama Islam diwajibkan mengaji atau membaca Al Quran sebelum melaksanakan pekerjaannya.

Pengajian atau tadarusan yang dilakukan di lingkungan kantor masing-masing itu dilakukan minimal 30 menit setelah pelaksanaan apel pagi. “Pengajian ini juga dilakukan di tingkat kantor kecamatan hingga kelurahan,” kata Wali Kota Gorontalo Adhan Dhambea, Jumat (28/8).

Wuih PNS

Wali kota menyatakan, pihaknya sengaja menginstruksikan hal tersebut untuk menciptakan suasana religius di lingkungan kerja pemerintahan selama Ramadhan ini.

Menurut dia, tuntutan PNS untuk memaksimalkan kinerjanya juga harus dibarengi dengan pencapaian spiritual untuk membentuk kualitas hidup dan keimanan yang lebih sempurna.

“Waktu tiga puluh menit itu juga merupakan waktu emas bagi PNS untuk meniatkan pekerjaannya hanya untuk ibadah semata,” katanya.

Dirinya mengharapkan, waktu tadarusan itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh PNS dan dijalankan tanpa ada rasa paksaan. Selain pada pagi hari menjelang kerja, tadarusan juga digelar serempak di masjid-masjid dan di rumah dinas pejabat daerah.

Pemerintah Kota Gorontalo sengaja meniadakan kegiatan shalat tarawih keliling seperti tahun-tahun sebelumnya dengan alasan bahwa kegiatan tersebut justru kurang efektif karena hanya akan merepotkan pihak penyelenggara.

Bagaimana dengan kita….?, baiklah saudaraku semua happy weekend.

sumber : http://regional.kompas.com/read/xml/2009/08/28/09520348/PNS.Diwajibkan.Mengaji.Dulu.Sebelum.Bekerja.

h1

Membuat Blog menjadi Bermakna

Agustus 27, 2009

by : Ahmad Juanda, A.Md

DSCF0669

Apabila sebuah website dinilai, maka banyak orang setuju bahwa keindahan desain, tata letak (layout), dan kegunaan (usability) merupakan faktor yang menentukan. Namun jika yang dinilai adalah suatu weblog atau blog, apa yang menjadi standar penilaian?

Apakah keindahan desain yang sebagian besar sudah disediakan oleh penyedia fasilitas blog atau ribuan template desain yang mudah di-download dan dimodifikasi? Atau cara bertutur kata yang menarik namun belum tentu dimiliki oleh setiap blogger? Atau jumlah pengunjung yang setiap saat terus meningkat? Atau bahkan frekuensi menulis di dalam suatu blog?
Jika melihat dari beberapa faktor di atas, agak sulit menentukan suatu blog dapat dikatakan sebagai lebih bagus dari yang lain. Desain bukanlah sesuatu yang krusial di dalam weblog karena justru keuntungan blog terletak pada kemudahan pembuatan dan operasional blog. Pengguna tidak perlu membuat desain website sendiri karena semuanya telah disediakan oleh penyedia layanan seperti multiply.com, blogspot.com, dan lainnya. Berbagai contoh desain dapat dipilih sesuai dengan keinginan. Sedangkan bagi pengguna software blog seperti Movable Type, WordPress, TextPattern, dan sejenisnya, beberapa template desain dapat dengan mudah ditemukan di internet. Namun jika Anda dapat menambahkan dan mengatur navigasi yang jelas di dalam template yang digunakan untuk membantu pengunjung membaca tulisan di dalam blog, hal ini merupakan nilai tersendiri.

Sedangkan cara bertutur kata bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh semua blogger, meskipun harus diakui hal tersebut dapat membuat banyak pengunjung tertarik kembali lagi ke situs blog yang bersangkutan. Agar dapat menciptakan suatu gaya bertutur kata yang berbeda namun menarik, dibutuhkan latihan menulis dan kemampuan mengolah kata secara terus menerus. Semakin tinggi frekuensi dan lama “jam terbang” blogger dalam menulis di dalam blognya, umumnya mampu meningkatkan kualitas dalam bertutur kata.
Sama halnya dengan pengunjung suatu website, tingginya jumlah pengunjung tidak dapat diraih dalam waktu yang singkat. Dibutuhkan waktu dan strategi untuk menarik banyak pengguna internet berkunjung ke dalam situs blog miliknya. Bahkan beberapa pemilik blog berusaha menciptakan sesuatu yang menghebohkan untuk dapat menarik jumlah pengunjung dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat menjadi indikasi suatu blog menarik atau tidak untuk dikunjungi, namun dibutuhkan usaha yang cerdik untuk mewujudkannya.
Sedangkan frekuensi menulis di dalam suatu blog merupakan indikasi suatu blog dihidupi oleh pemiliknya secara serius atau tidak. Meskipun hal ini dapat menjadi penilaian tersendiri, namun semakin sering seorang menulis di dalam blog belum tentu menjamin kualitas isi yang ditulisnya. Pengunjung blog tidak dapat ikut merasakan informasi yang ingin dibagi oleh pemiliknya. Bahkan seringkali tulisan di dalamnya hanyalah sampah cyberspace karena ketiadaan tujuan untuk menulis.

Sepuluh Permasalahan
Untuk mengisi blog agar menarik pengunjung, menurut Jakob Nielsen dalam http://www.useit.com/alertbox, blogger perlu memperhatikan sepuluh permasalahan berikut ini. Pertama, jangan membiarkan informasi mengenai biografi tidak terisi. Penulis anonim kurang mendapatkan kepercayaan atas sesuatu yang ditulisnya. Seringkali pembaca menginginkan untuk mengetahui lebih lanjut informasi tentang penulis, baik berkaitan dengan kepercayaan ataupun kekaguman terhadap tulisannya.
Yang kedua, sertakan foto penulis di dalam blog. Anda dapat meningkatkan kredibiltas dengan menunjukkan bahwa tidak ada satupun fakta sederhana yang berusaha untuk disembunyikan. Selain itu, hal tersebut juga dapat berperan sebagai humas bagi penulis. Sedangkan yang ketiga, gunakan judul tulisan yang dapat memberikan gambaran mengenai isi yang akan dibaca oleh pengunjung. Judul yang tepat dapat menentukan pengunjung membuka keseluruhan isi dari tulisan tersebut atau tidak.
Yang keempat, gunakan informasi yang jelas jika ingin menambahkan link ke halaman lain. Hal ini akan mempengaruhi pengunjung perlu mengikuti link yang diberikan atau tidak.
Berikutnya yang kelima, berikan link secukupnya untuk tulisan yang Anda ketik di dalam blog. Jangan pernah menganggap bahwa semua pengunjung blog adalah penggemar setia tulisan Anda yang telah mengikuti tulisan dari awal pembuatan blog.
Yang keenam, gunakan kategori untuk mengelompokkan tulisan Anda sehingga memudahkan pengunjung untuk mencari informasi yang berhubungan dengan topik yang diinginkan.
Selanjutnya yang ketujuh, jangan biarkan pengunjung kecewa karena perbaharuan informasi tidak teratur. Perbaharuan setiap hari merupakan hal yang terbaik namun perbaharuan secara mingguan atau bulanan juga dapat dilakukan tergantung dari topik yang ditulis. Membiarkan blog tanpa isi selama beberapa bulan akan menyebabkan Anda kehilangan pengunjung setia. Tetapi mengisi informasi tanpa tujuan menyampaikan sesuatu juga dapat menyebabkan pencemaran cyberspace.
Hal kedelapan, apabila isi sebuah blog semakin fokus pada satu topik tertentu maka akan menciptakan pembaca yang fokus pada tulisan Anda. Apabila Anda punya dua topik yang ingin dibicarakan, buatlah di dalam dua blog yang berbeda.
Permasalahan kesembilan, jangan pernah menulis sesuatu yang menyakiti orang lain. Berpikirlah dua kali sebelum mempublikasi tulisan tersebut. Sedangkan hal terakhir, gunakan nama domain sendiri jika diperlukan. Apalagi harga domain com, net, org saat ini berkisar 8 USD atau 75 ribu rupiah per tahun.

h1

Manajemen Penyelenggaraan Situs Web

Agustus 27, 2009

by : Roespansyah Arpan & Angga Dwiansyah

DSCF0668 DSCF0710

Pada saat ini manajemen informasi cenderung kearah publikasi elektronis dan meninggalkan pelayanan secara analog (non elektronik). Kehadiran teknologi media online  menyebabkan perlunya seorang eksekutif yang menangani manajemen secara keseluruhan pada tingkat tertinggi. Situs web yang efektif merupakan salah satu strategi yang harus dijalankan oleh organisasi yang bergerak di bidang media online.

Manajemen situs web pemerintah daerah akan lebih baik dan lebih lugas jika terdapat keterpaduan antara penerbitan elektronik dengan unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, yang materinya disajikan melalui situs web bersangkutan. Di dalam strategi penyelenggaraan situs web, penting untuk memastikan bahwa berbagai tugas manajemen yang diperlukan bagi pengelolaan situs web yang efektif telah ter-identifikasi, dan tanggungjawab pelaksanaan telah teralokasi serta dipahami dengan jelas oleh para pengelola.

Suatu hal penting yang harus disadari bahwa keberadaan situs web pemerintah daerah yang dibuat, merupakan suatu bagian integral dari organisasi pemerintahan. Semua unit yang ada pada organisasi, hendaknya memperhatikan bagaimana mereka dapat menggunakan internet sebaik-baiknya untuk berkomunikasi dengan kelompok-kelompok masyarakat pengguna internet. Instansi Pemerintah Daerah harus membantu perkembangan tingkat kesadaran dan pemahaman yang tinggi, bagi seluruh aparat Pemerintah Daerah mengenai pemanfaatan internet pada organisasi pemerintahan. Kemampuan internet untuk memberi dan menerima informasi perlu dipahami sebagai suatu keterampilan inti dari informasi dan komunikasi. Diharapkan sebanyak mungkin aparat pemerintah daerah dapat membaca situs web yang dibuat oleh pemerintah daerah setempat.

Terdapat lima masalah yang perlu diperhatikan di dalam membangun dan meng-implementasi-kan strategi publikasi melalui media online, yaitu :

  1. kegunaan – untuk keperluan apa suatu situs web pemerintah daerah dibuat ?
  2. tanggung jawab – siapa pemilik situs web dan siapa yang bertanggung jawab ?
  3. manajemen situs – bagaimana cara pemberian dan permintaan layanan ?
  4. isi – bagaimana materi disediakan, dipelihara, dan dipresentasikan dalam bentuk media online ?
  5. pemutakhiran dan pemeliharaan – bagaimana cara melakukan pemantauan (penggunaan dan pe-nampilan) dan pemutakhiran informasi pada situs web pemerintah daerah ?

Pada suatu organisasi kecil yang masih menggunakan aturan webmaster tradisional, mungkin hanya diperlukan satu orang sebagai penanggungjawab untuk menangani persoalan stratejik dan implementasi praktis situs web pemerintah daerah. Hal tersebut sudah harus diubah cara pena-nganannya. Adanya kompleksitas pada publikasi secara elektronik melalui media online, dan bertambahnya kepen-tingan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota untuk memberikan informasi kepada masyarakat, maka diperlukan adanya persyaratan standar struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi penanggungjawab situs web pemerintah daerah di dalam melakukan pengawasan dan pemantauan.

Adapaun organisasi manajemen situs web pemerintah daerah sebaiknya terdiri atas :

  • Pelindung (Gubernur/Bupati/Walikota)
  • Penanggungjawab Situs Web Pemerintah Daerah (eselon tertinggi pada organisasi struktural Pemerin-tahan Daerah)
  • Manajer Situs (eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural Pemerintahan Daerah)
  • Tim Pengelola (sejumlah pegawai Pemerintah Daerah yang mampu, serta mempunyai standar kompetensi di bidang teknologi informasi).  Melakukan tugas operasional situs web, pemantauan dan pemeliharaan standar-standar situs web, terutama tanggungjawab pemasukan informasi yang tersebar luas di dalam organisasi pemerintah daerah.
  • Tim Asistensi (para eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural pemerintah daerah, mewakili unit-unit kedinasan yang ada di daerah)

Struktur organisasi, ukuran, dan jumlah tim yang terlibat pada suatu pengelolaan situs web pemerintah daerah akan bervariasi tergantung pada kebutuhan organisasinya.

Seorang Manajer Situs bertanggung jawab atas manajemen secara keseluruhan dari situs-situs web pemerintah daerah yang bersama-sama membentuk sajian secara online dari organisasi pemerintahan. Mereka hendaknya bekerja sama dengan bagian-bagian lain dari organisasi pemerintahan untuk memastikan adanya keterpaduan proses-proses online. Diperlukan sebuah tim yang melakukan pemantauan pemeliharaan standar-standar situs web pemerintah daerah, terutama tanggungjawab pemasukan informasi yang tersebar luas di dalam organisasi pemerintahan.

TUGAS STRATEJIK

Tugas-tugas stratejik yang perlu dilakukan di dalam pembuatan dan pengembangan situs web pemerintah daerah adalah :

  • identifikasi pengunjung dan non pengunjung situs web, jika dimungkinkan dapat dilakukan melalui riset atau dialog dengan kelompok pengunjung;
  • identifikasi keinginan sejumlah pengunjung situs web untuk dapat memenuhi kebutuhan-nya pada situs web pemerintah daerah yang dibuat;
  • memberi pemahaman dan respon yang memuaskan kepada pengunjung situs web (baik melalui penilaian umpan balik maupun riset penggunaan situs web);
  • penyediaan sumberdaya manusia, khususnya untuk pelaksana dengan keterampilan dan kemampuan sesuai standar kompetensi untuk tim situs web;
  • keterpaduan situs web dengan proses bisnis yang berhubungan publikasi elektronik dan publik, seperti cara pengunjung mengakses situs web, publikasi informasi yang disampaikan, masalah manajemen yang berhubungan dengan  penyimpanan, informasi, dokumen, pengetahuan, serta cara rekrutmen dan konsultasi;
  • keterpaduan situs web kedalam strategi organisasi untuk melaksanakan pemerintahan yang terbuka dan kemudahan memperoleh informasi;
  • pemantauan pengembangan situs web dan keberhasil-annya sebagai alat untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasi pemerintahan;
  • perancangan stratejik online untuk masa depan orga-nisasi termasuk kebutuhan bisnis;
  • identifikasi posisi situs web di dalam stratejik organi-sasi secara keseluruhan termasuk strategi komunikasi;
  • keterpaduan antara situs web internet dengan orga-nisasi intranet yang ada di kantor pemerintah daerah serta sistem lainnya;
  • kesesuaian dengan strategi e-government secara ke-seluruhan.

MANAJEMEN PENGELOLAAN

Manajer Situs harus memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan :

  1. Koordinasi Pengelola yang meliputi antara lain tugas pengelolaan arsitektur informasi secara menyeluruh, perencanaan dan penilaian kemampuan pemakaian (usability), perencanaan isi, yang dapat membantu pengembangan pengalaman pengguna situs web yang memenuhi tujuan pembuatan situs web.
  2. Spesifikasi Teknis yang mendukung pencapaian tujuan pembuatan situs web, termasuk spesifikasi persyarat-an server, spesifikasi disain situs web secara keselu-ruhan, pemeliharaan, dan persyaratan keamanan  (security).
  3. Pengadaan dan Manajemen Pemasok, termasuk pene-tapan tender, pemilihan dan manajemen tingkat layanan pemasok, penetapan panitia tender, kejelasan mengenai hak-hak kekayaan intelektual, pemantauan dan kontrol kualitas para kontraktor, serta waktu penyerahan.
  4. Membangun tim dan hubungannya dengan organisasi. Manajer Situs harus menjadi pimpinan dalam mengidentifikasi ‘staf kunci’ yang mempunyai tanggung-jawab atas pemeliharaan situs web, isi, disain, pener-bitan standar pengembangan situs web bersangkutan. Harus ada hubungan organisasi yang jelas dan efektif dengan : (a) Penanggungjawab situs web pemerintah daerah, (b)  Sumberdaya editorial, (c) o Pers/publikasi off-line, (d) Pusat Informasi, (e) Tim pembuat kebijakan, (e) Penulis dan penyedia informasi, (f) Staf yang menyediakan layanan publik, (g)  Penanggungjawab sistem, jaringan, dan intranet;, (h) Penanggungjawab pelatihan.
  5. Bantuan online. Manajer Situs adalah penanggung jawab pengaturan suatu layanan dan bantuan online bagi pengunjung situs web, serta kemampuan akses melalui hubungan pada homepage situs web.
  6. Promosi Situs Web. Manajer Situs bertanggungjawab atas deskripsi dan hubungan dengan situs web instansi dari situs-situs web yang sesuai (situs direktori, mesin pencari, subyek dari spesifik situs web), penggunaan notifikasi e-mail yang baik, serta mendorong penem-patan media tradisional pada URL (Uniform Resource Locator) pada setiap kesempatan (brosur, poster, laporan tercetak, dan sebagainya).

Manajer Situs harus memastikan adanya peraturan-peraturan yang berkaitan dengan:

  • penghubung dengan penanggungjawab server;
  • pemutakhiran situs web;
  • penambahan, pemeliharaan, dan penghapusan infor-masi;
  • pelaksanaan kontrol kualitas dari materi yang disajikan pada situs web;
  • disain teknis dan spesifikasi;
  • registrasi dan testing mesin pencari (search engine);
  • pemrograman dan pembuatan naskah;
  • penerimaan dan respon terhadap permintaan e-mail dan formulir web.

PENGELOLA ISI SITUS

Haruslah ada pengertian yang jelas di dalam organisasi mengenai hal-hal :

  • dimana letak tanggungjawab atas penyediaan isi untuk situs web;
  • pemeliharaan kemutakhiran dan keakuratan informasi sepanjang waktu, seperti persyaratan waktu tampilan rekaman informasi yang berkaitan dengan pengunjung situs web, penyimpanan dan pemeliharaan rekaman informasi pada situs web, transaksi berbasis web atau bisnis lainnya;
  • dalam bentuk apa isi situs web diberikan kepada tim web.

Idealnya harus ada suatu tingkat keterpaduan yang tinggi antara produksi isi dalam bentuk publikasi elektronik dan kegiatan organisasi publikasi analog (non elektronik).

Pada kondisi apapun, suatu tim situs web perlu dilengkapi dengan sejumlah personil sehingga Tim Situs Web Pemerintah Daerah mempunyai kemampuan di dalam hal :

  • menyediakan dukungan teknis bagi kreatifitas isi publi-kasi elektronik;
  • memelihara standar pemutakhiran dan koreksi bahan informasi situs web;
  • menciptakan format-format baru situs web untuk disampaikan kepada yang bertanggung-jawab atas penyediaan isi situs web;
  • menetapkan standar-standar kreatifitas, disain, dan implementasi yang jelas;
  • menegakkan ketataan standar yang dibuat;
  • memantau secara teratur dan cermat mengenai bahan situs web yang harus selalu baru;
  • memastikan bahwa standar-standar penerbitan yang ditetapkan pada paduan ini selalu diikuti, dan setiap peningkatan teknis yang dilakukan sesuai dengan standar yang ada.

Tim situs web perlu mempunyai seorang penasehat hukum untuk dapat memastikan kesesuaian informasi dengan semua peraturan yang telah berlaku, baik dari sisi publikasi non elektronik maupun dari sisi publikasi elektronik.

AUDIT DAN PEMELIHARAAN

Sifat lingkungan internet yang selalu dinamis membuat pentingnya pelaksanaan pemantauan kinerja situs web pemerintah daerah dan penggunaannya secara terus menerus. Diperlukan juga laporan tertulis yang dibuat secara teratur dan bertanggungjawab tentang tampilan dan penggunaan situs web pemerintah daerah kepada Penang-gungjawab Situs Web Pemerintah Daerah.

Seorang Manajer Situs haruslah memastikan adanya pengaturan-pengaturan untuk analisis yang bila diperlukan dapat digunakan untuk pemeliharaan standar kinerja yang baik. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi :
(a) standar penilaian kinerja atas koneksi modem low-end   (diperkirakan 9,6 kbps) pada jalur terbuka dan melalui  ISP, hal ini dimaksudkan untuk menyamakan peng-aksesan dari pengguna;
(b) pemeriksaan penggunaan browser dan resolusi layar yang berbeda, serta fitur-fitur (features) seperti nas-kah dan gambar;
(c) pemeriksaan terhadap penggunaan alat evaluasi ak-ses;
(d) pemeriksaan apakah informasi yang terbaca pada situs web pemerintah daerah dapat dicetak melalui printer berwarna maupun hitam putih (termasuk printer laser, inkjet, dan dot matriks);
(e) pemeliharaan jaringan yang meliputi :
o hubungan jaringan internal maupun eksternal harus diperiksa masa berlakunya  secara bulan-an;
o isi yang telah berubah lokasi pada situs web  harus mempertahankan URL lama melalui kemungkinan pemindahan hubungan kembali;
o lebih disukai dengan pemberitahuan pemindah-an paling tidak untuk jangka waktu 6 (enam) bulan;
o jaringan yang rusak harus diperbaiki dalam waktu satu hari kerja.
(f) penyimpanan dan pemantauan server secara statistik;
(g) pemantauan pesan-pesan yang salah;
(h) analisis lalu lintas pemakaian situs dengan memusat-kan pada waktu puncak (untuk penilaian persyaratan bandwidth) dan waktu situs dimatikan (waktu singkat untuk masa pemeliharaan);
(i) analisis file server log.

Informasi minimum statistik yang diwajibkan untuk hosts adalah :
– pencetakan halaman (berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencetak halaman yang diminta, termasuk semua bentuk grafis/citra yang terdapat di halaman bersangkutan. Mengukur hanya dengan “hits” saja tidak akan memberikan analisis penggunaan yang benar;
– permintaan-permintaan yang berhasil;
– permintaan-permintaan yang tidak berhasil (berman-faat untuk mengetahui berapa persen file yang mem-punyai masalah dan tidak bisa keluar);
– halaman-halaman yang paling sering dikunjungi (dapat menunjukan usaha-usaha yang dilakukan dengan baik di dalam pemasaran internal);
– halaman-halaman yang paling sedikit dikunjungi (dapat digunakan untuk mengevaluasi di dalam mem-buang sejumlah halaman);
– halaman yang dikunjungi pertama kali (dapat me-nunjukan bagaimana pengunjung datang ke halaman di dalam situs web);
– halaman yang paling banyak dirujuk (melihat apakah pengunjung datang ke situs web dari mesin pencari atau dari situs web lainnya);
– istilah-istilah untuk pencarian yang digunakan di dalam mengindentifikasi bagaimana pengguna situs web mencari suatu pokok isi (hal ini dapat membantu khususnya di dalam penyempurnaan metadata).

Data dan informasi statistik tersebut diatas dapat digunakan untuk :
– mengidentifikasi isi situs web yang paling terkenal dan banyak dikunjungi oleh pengunjung;
– meninjau sistem navigasi;
– meninjau situs-situs web rujukan;
– melakukan audit terhadap respon yang telah diberikan oleh pengunjung;
– melakukan penilaian terhadap kinerja server;
– mengetahui jumlah dokumen yang diminta oleh pe-ngunjung;
– mengetahui distribusi pengunjung situs web pemerin-tah daerah;
– mengetahui jumlah pengunjung dan platform yang digunakan oleh pengunjung, termasuk browser dan resolusi layar.

6  CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS)

Berdasarkan cara pemutakhiran data dan informasinya, terdapat dua model situs web pemerintah daerah yaitu :
– situs web dengan model statis (tradisional)
– situs web dengan model dinamis
Situs web dengan model statis adalah web yang cara pemutakhirannya dilakukan secara manual, yaitu mengganti dan menambah halaman web dengan secara langsung pada halaman bersangkutan, sedang situs web model dinamis melakukan pemutakhirannya secara otomatis dengan dukung-an suatu aplikasi yang dikenal sebagai Content Management System (CMS).

CMS adalah suatu aplikasi yang memberikan kemudahan di dalam proses distribusi informasi. Pada organisasi pengelolaan situs web pemerintah daerah, secara internal implementasi-nya dapat dalam bentuk intranet, sedang secara eksternal implementasinya dilakukan melalui internet dengan meng-gunakan website.

Didalam pengelolaan situs web pemerintah daerah, peng-gunaan aplikasi CMS dimaksudkan untuk mempermudah di dalam :
a) manajemen data, karena CMS mempunyai basisdata sehingga semua isi yang terdapat di setiap halaman situs web dapat tersimpan dengan baik, mudah dicari, serta dapat dibuat indeks;
b) melakukan perubahan secara langsung isi situs web yang diinginkan melalui grup pengguna. Perubahan yang dilakukan tidak secara manual, melainkan dengan cara memasukan perubahan data yang diinginkan melalui interface khusus pada browser;
c) melakukan pemutakhiran dan pemeliharaan dengan menggunakan “template based” yang memisahkan data isi dan disain tampilan. Jika terdapat perubahan, hanya file bersangkutan yang diganti tanpa mengganti semua halaman satu persatu;
d) melakukan standarisasi isi dan tampilan karena antara data dan tampilan terpisah, sehingga secara visual setiap halaman dapat dikontrol secara mudah.

internet

h1

Bekerja & Berpuasa

Agustus 23, 2009

Bulan Ramadhan telah tiba, itu berarti umat Islam menjalankan ibadah puasa. Begitu juga dengan anda bukan? Meski sibuk dengan segudang pekerjaan di kantor tentu tak menghalangi anda untuk tetap berpuasa. Tetapi tak dapat dipungkiri kadang perut yang kosong saat puasa, membuat gairah dan konsentrasi kerja anda menurun.
Padahal kinerja yang menurun saat puasa tidak selalu karena perut yang kosong. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh penerapan pola kerja yang kurang tepat. Nah, agar ritme kerja anda lebih efektif, coba intip deh tips berikut ini:

Selesaikan tugas-tugas berat sebelum jam 12.00.
Biasanya pagi hari anda masih dalam keadaan semangat dan fresh. Lagipula di hari-hari biasa pun di bawah jam 12 perut anda belum minta diisi. Makanya waktu ini sangat efektif jika anda gunakan untuk melakukan pekerjaan menyita energi dan pikiran anda.
Jangan mengingat-ingat kalau anda sedang puasa, Ibadah puasa memang relatif berat bila dilakukan sambil bekerja. Tapi ibadah ini hendaknya jangan dianggap sebagai beban. Anggaplah anda sedang berdiet sambil mengumpulkan pahala. Dengan demikian waktu akan cepat berlalu. Dan anda pun dapat menyelesaikan pekerjaan seperti biasa.

Atur waktu presentasi dengan klien di pagi hari.
Waktu yang tepat untuk melakukan presentasi adalah pagi hari selagi kondisi masih segar, badan masih fit dan bertenaga. Dengan demikian presentasi anda akan lebih sukses jika dilakukan di pagi hari. Tapi jika klien menjadwalkan siang hari, simpanlah tenaga untuk siang hari dengan mengerjakan tugas-tugas yang lebih ringan di pagi hari.
Jangan terus menerus berada di depan layar komputer. Dalam keadaan tidak puasa pun kepala anda akan terasa pening jika terlalu fokus ke layar komputer terus menerus. Maka alihkan perhatian dan pandangan anda ke hal lainnya setiap satu jam sekali selama 5 menit. Anda bisa membebaskan pandangan anda ke luar jendela atau keluar ruangan sejenak. Kemudian jika anda sudah merasa lebih fresh kembalilah ke pekerjaan anda.

Dengarkan musik.
Agar otak anda nggak jenuh, putarlah musik kesukaan anda. Bagi penikmat musik, dengerin musik sambil bekerja diyakini dapat menambah semangat dan gairah anda. Selain itu musik kesukaan anda akan melupakan anda dari lapar dan dahaga yang anda rasakan saat puasa. Toh mendengarkan musik tidak membatalkan puasa bukan?

Istirahat
Meskipun tidak ada acara makan siang, tapi saat jam istirahat berhentilah dari aktivitas kerja anda. Tinggalkan meja dan komputer anda. Anda bisa mengganti kegiatan makan siang dengan kegiatan ibadah. Atau anda bisa bertemu dengan rekan-rekan kantor saat istirahat sekedar menyegarkan pikiran.
Hal yang lebih penting, hadapilah pekerjaan dengan tenang, optimis, dan santai. Sikap tegang hanya membuat pekerjaan sulit dihadapi, konsentrasi pun jadi pecah. Kondisi ini bisa berlanjut pada tahap jenuh. So, bersikaplah lebih tenang. Ingat, bekerja juga merupakan ibadah loh. Selamat menjalan ibadah puasa dan bekerja…!

puasa

h1

sejarah etnis lampung

Agustus 17, 2009

by : Roespansyah Arpan

PEPADUN/PAPADUAN
Sekala Brak (Baca: Sekala Bekhak) adalah sebuah kerajaan yang bercirikan Hindu dan dikenal dengan Kerajaan Sekala Brak Hindu yang setelah kedatangan Empat Umpu dari Pagaruyung yang menyebarkan agama Islam kemudian berubah menjadi Kepaksian Sekala Brak, terletak di kaki Gunung Pesagi (gunung tertinggi di Lampung) Yang menjadi cikal-bakal suku bangsa etnis Lampung saat ini.
Sekala Brak, Etimologi dan Sejarah Etnis Lampung

Asal usul bangsa Lampung adalah dari Sekala Brak yaitu sebuah Kerajaan yang letaknya di dataran Belalau, sebelah selatan Danau Ranau yang secara administratif kini berada di Kabupaten Lampung Barat. Dari dataran Sekala Brak inilah bangsa Lampung menyebar ke setiap penjuru dengan mengikuti aliran Way atau sungai-sungai yaitu way komering, way kanan, way semangka, way seputih, way sekampung dan way tulang bawang beserta anak sungainya, sehingga meliputi dataran Lampung dan Palembang serta Pantai Banten.

Sekala Brak memiliki makna yang dalam dan sangat penting bagi bangsa Lampung. Ia melambangkan peradaban, kebudayaan dan eksistensi Lampung itu sendiri. Bukti tentang kemasyuran kerajaan Sekala Brak didapat dari cerita turun temurun yang disebut warahan, warisan kebudayaan, adat istiadat, keahlian serta benda dan situs seperti tambo dan dalung seperti yang terdapat di Kenali, Batu Brak dan Sukau. Kata LAMPUNG sendiri berawal dari kata “Anjak Lambung” yang berarti berasal dari ketinggian (Diandra Natakembahang:2005) ini karena para puyang Bangsa Lampung pertama kali bermukim menempati dataran tinggi Sekala Brak di lereng Gunung Pesagi. Sebagaimana I Tshing yang pernah mengunjungi Sekala Brak setelah kunjungannya dari Sriwijaya dan beliau menyebut To-Langpohwang bagi penghuni negeri ini. Dalam bahasa hokkian, dialek yang dipertuturkan I Tshing, To-Langpohwang berarti Orang Atas dan seperti diketahui Pesagi dan dataran tinggi Sekala Brak adalah puncak tertinggi di Tanoh Lampung.

Ada beberapa teori tentang etimologi Sekala Brak (Diandra Natakembahang:2005), yaitu:

* Sakala Bhra yang berarti titisan dewa (terkait dengan Kerajaan Sekala Brak Hindu)
* Segara Brak yang berarti genangan air yang luas (diketahui sebagai Danau Ranau)
* Sekala Brak yang berarti tumbuhan sekala dalam jumlah yang banyak dan luas (tumbuhan ini banyak terdapat di Pesagi dan dataran tingginya).
Pendapat Sejarawan dan Catatan Tentang Sekala Brak

Tafsiran para ahli purbakala seperti Groenevelt, L.C.Westernenk dan Hellfich didalam menghubungkan bukti bukti memiliki pendapat yang berbeda beda namun secara garis besar didapat benang merah kesamaan dan acuan yang tidak diragukan didalam menganalisa bahwa Sekala Brak merupakan cikal bakal bangsa Lampung.

Dalam buku The History of Sumatra karya The Secretary to the President and the Council of Port Marlborough Bengkulu, William Marsdn, 1779, diketahui asal-usul Penduduk Asli Lampung. Didalam bukunya William Marsdn mengungkapkan “If you ask the Lampoon people of these part, where originally comme from they answere, from the hills, and point out an island place near the great lake whence, the oey, their forefather emigrated…”. “Apabila tuan-tuan menanyakan kepada Masyarakat Lampung tentang dari mana mereka berasal, mereka akan menjawab dari dataran tinggi dan menunjuk ke arah Gunung yang tinggi dan sebuah Danau yang luas..”

Dari tulisan ini bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud danau tersebut ialah Danau Ranau. Sedangkan Gunung yang berada dekat Danau adalah Gunung Pesagi, Sebagaimana juga ditulis Zawawi Kamil (Menggali Babad & Sedjarah Lampung) disebutkan dalam sajak dialek Komering/Minanga: “Adat lembaga sai ti pakaisa buasal jak Belasa Kapampang, Sajaman rik tanoh pagaruyung pemerintah bunda kandung, Cakak di Gunung Pesagi rogoh di Sekala Berak, Sangon kok turun temurun jak ninik puyang paija, Cambai urai ti usung dilom adat pusako” Terjemahannya berarti “Adat Lembaga yang digunakan ini berasal dari Belasa Kepampang (Nangka Bercabang), Sezaman dengan ranah pagaruyung pemerintah bundo kandung, Naik di Gunung Pesagi turun di Sekala Berak, Memang sudah turun temurun dari nenek moyang dahulu, Sirih pinang dibawa di dalam adat pusaka, Kalau tidak pandai tata tertib tanda tidak berbangsa”.

Dalam catatan Kitab Tiongkok kuno yang disalin oleh Groenevelt kedalam bahasa Inggris bahwa antara tahun 454 dan 464 Masehi disebutkan kisah sebuah Kerajaan Kendali yang terletak diantara pulau Jawa dan Kamboja. Prof. Wang Gungwu dalam majalah ilmiah Journal of Malayan Branch of the Royal Asiatic Society dengan lebih spesifik menyebutkan bahwa pada tahun tahun 441, 455, 502, 518, 520, 560 dan 563 yang mulia Sapanalanlinda dari Negeri Kendali mengirimkan utusannya ke Negeri Cina. Menurut L.C. Westenenk nama Kendali ini dapat kita hubungkan dengan Kenali Ibukota Kecamatan Belalau sekarang. Nama Sapalananlinda itu menurut kupasan dari beberapa ahli sejarah, dikarenakan berhubung lidah bangsa Tiongkok tidak fasih melafaskan kata Sribaginda, ini berarti Sapanalanlinda bukanlah suatu nama.

Hal diatas membuktikan bahwa pada abad ke 3 telah berdiri Kerajaan Sekala Brak Kuno yang belum diketahui secara pasti kapan mulai berdirinya. Kerajaan Sekala Brak ini dihuni oleh Buay Tumi dengan Ibu Negeri Kenali dan Agama resminya adalah Hindu Bairawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya Batu Kepampang di Kenali yang fungsinya adalah sebagai alat untuk mengeksekusi Pemuda dan Pemudi yang tampan dan cantik sebagai tumbal dan persembahan untuk para Dewa.

Kerajaan Sekala Brak menjalin kerjasama perdagangan antar pulau dengan Kerajaan Kerajaan lain di Nusantara dan bahkan dengan India dan Negeri Cina. Prof. Olivier W. Wolters dari Universitas Cornell, dalam bukunya Early Indonesian Commerce, Cornell University Press, Ithaca, New York, 1967, hal. 160, mengatakan bahwa ada dua kerajaan di Asia Tenggara yang mengembangkan perdagangan dengan Cina pada abad 5 dan 6 yaitu Kendali di Andalas dan Ho-lo-tan di Jawa. Dalam catatan Dinasti Liang (502-556) disebutkan tentang letak Kerajaan Sekala Brak yang ada di Selatan Andalas dan menghadap kearah Samudra India, Adat Istiadatnya sama dengan Bangsa Kamboja dan Siam, Negeri ini menghasilkan pakaian yang berbunga, kapas, pinang, kapur barus dan damar.

Dari Prasasti Hujung Langit (Hara Kuning) bertarikh 9 Margasira 919 Caka yang di temukan di Bunuk Tenuar Liwa terpahat nama raja di daerah Lampung yang pertama kali ditemukan pada prasasti. Prasasti ini terkait dengan Kerajaan Sekala Brak kuno yang masih dikuasai oleh Buay Tumi. Prof. Dr. Louis-Charles Damais dalam buku Epigrafi dan Sejarah Nusantara yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta, 1995, halaman 26-45, diketahui nama Raja yang mengeluarkan prasasti ini tercantum pada baris ke-7, menurut pembacaan Prof. Damais namanya adalah Baginda Sri Haridewa.

Lebih jauh lagi Sekala Brak Hindu adalah juga merupakan cikal bakal Sriwijaya, dimana saat persebaran awal dimulai dari dataran tinggi Pesagi dan Danau Ranau satu kelompok menuju keselatan menyusuri dataran Lampung dan kelompok yang lain menuju kearah utara menuju dataran palembang (Van Royen:1927). Bahkan seorang keturunan dari Sekala Brak Hindu adalah merupakan Pendiri dari Dinasti Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanaga yang memulai Dinasti Sriwijaya awal dengan ibu negeri Minanga Komering (Arlan Ismail:2003).

Berdasarkan Warahan dan Sejarah yang disusun didalam Tambo, dataran Sekala Brak yang pada awalnya dihuni oleh suku bangsa Tumi ini mengagungkan sebuah pohon yang bernama Belasa Kepampang atau nangka bercabang karena pohonnya memiliki dua cabang besar, yang satunya nangka dan satunya lagi adalah sebukau yaitu sejenis kayu yang bergetah. Keistimewaan Belasa Kepampang ini bila terkena cabang kayu sebukau akan dapat menimbulkan penyakit koreng atau penyakit kulit lainnya, namun jika terkena getah cabang nangka penyakit tersebut dapat disembuhkan. Karena keanehan inilah maka Belasa Kepampang ini diagungkan oleh suku bangsa Tumi.
Berdirinya Kepaksian Sekala Brak

Diriwayatkan didalam Tambo empat orang Putera Raja Pagaruyung Maulana Umpu Ngegalang Paksi tiba di Sekala Brak untuk menyebarkan agama Islam. Fase ini merupakan bagian terpenting dari eksistensi masyarakat Lampung. Dengan kedatangan Keempat Umpu ini maka merupakan kemunduran dari Kerajaan Sekala Brak Kuno atau Buay Tumi yang merupakan penganut Hindu Bairawa/Animisme dan sekaligus merupakan tonggak berdirinya Kepaksian Sekala Brak atau Paksi Pak Sekala Brak yang berasaskan Islam. Keempat Putera Maulana Umpu Ngegalang Paksi masing masing adalah:

1. Umpu Bejalan Di Way
2. Umpu Belunguh.
3. Umpu Nyerupa.
4. Umpu Pernong.

Umpu berasal dari kata Ampu seperti yang tertulis pada batu tulis di Pagaruyung yang bertarikh 1358 A.D. Ampu Tuan adalah sebutan Bagi anak Raja Raja Pagaruyung Minangkabau. Setibanya di Sekala Brak keempat Umpu bertemu dengan seorang Muli yang ikut menyertai para Umpu dia adalah Si Bulan. Di Sekala Brak keempat Umpu tersebut mendirikan suatu perserikatan yang dinamai Paksi Pak yang berarti Empat Serangkai atau Empat Sepakat.

Setelah perserikatan ini cukup kuat maka suku bangsa Tumi dapat ditaklukkan dan sejak itu berkembanglah agama Islam di Sekala Brak. Pemimpin Buay Tumi dari Kerajaan Sekala Brak saat itu adalah seorang wanita yang bernama Ratu Sekerumong yang pada akhirnya dapat ditaklukkan oleh Perserikatan Paksi Pak. Sedangkan penduduk yang belum memeluk agama Islam melarikan diri ke Pesisir Krui dan terus menyeberang ke pulau Jawa dan sebagian lagi ke daerah Palembang. Raja terakhir dari Buay Tumi Sekala Brak adalah Kekuk Suik dengan wilayah kekuasaannya yang terakhir di Pesisir Selatan Krui -Tanjung Cina.

Dataran Sekala Brak akhirnya dikuasai oleh keempat Umpu yang disertai Si Bulan, Maka Sekala Brak kemudian diperintah oleh keempat Umpu dengan menggunakan nama Paksi Pak Sekala Brak. Inilah cikal bakal Kepaksian Sekala Brak yang merupakan puyang bangsa Lampung. Kepaksian Sekala Brak mereka bagi menjadi empat Marga atau Kebuayan yaitu:

1. Umpu Bejalan Di Way memerintah daerah Kembahang dan Balik Bukit dengan Ibu Negeri Puncak, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Bejalan Di Way.
2. Umpu Belunguh memerintah daerah Belalau dengan Ibu Negerinya Kenali, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Belunguh.
3. Umpu Nyerupa memerintah daerah Sukau dengan Ibu Negeri Tapak Siring, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Nyerupa.
4. Umpu Pernong memerintah daerah Batu Brak dengan Ibu Negeri Hanibung, daerah ini disebut dengan Paksi Buay Pernong.

Sedangkan Si Bulan mendapatkan daerah Cenggiring namun kemudian Si Bulan berangkat dari Sekala Brak menuju kearah matahari hidup. Dan daerah pembagiannya digabungkan ke daerah Paksi Buay Pernong karena letaknya yang berdekatan.

Suku bangsa Tumi yang lari kedaerah Pesisir Krui menempati marga marga Punggawa Lima yaitu Marga Pidada, Marga Bandar, Marga Laai dan Marga Way Sindi namun kemudian dapat ditaklukkan oleh Lemia Ralang Pantang yang datang dari daerah Danau Ranau dengan bantuan lima orang punggawa dari Paksi Pak Sekala Brak. Dari kelima orang punggawa inilah nama daerah ini disebut dengan Punggawa Lima karena kelima punggawa ini hidup menetap pada daerah yang telah ditaklukkannya.

Agar syiar agama Islam tidak mendapatkan hambatan maka pohon Belasa Kepampang itu akhirnya ditebang untuk kemudian dibuat PEPADUN. Pepadun adalah singgasana yang hanya dapat digunakan atau diduduki pada saat penobatan SAIBATIN Raja Raja dari Paksi Pak Sekala Brak serta keturunan keturunannya. Dengan ditebangnya pohon Belasa Kepampang ini merupakan pertanda jatuhnya kekuasaan suku bangsa Tumi sekaligus hilangnya faham animisme di kerajaan Sekala Brak. Sekitar awal abad ke 9 Masehi para Saibatin di Sekala Brak menciptakan aksara dan angka tersendiri sebagai Aksara Lampung yang dikenal dengan Had Lampung.

Ada dua makna didalam mengartikan kata Pepadun, yaitu:

1. Dimaknakan sebagai PAPADUN yang maksudnya untuk memadukan pengesahan atau pengakuan untuk mentahbiskan bahwa yang duduk diatasnya adalah Raja.
2. Dimaknakan sebagai PAADUAN yang berarti tempat mengadukan suatu hal ihwal. Maka jelaslah bahwa mereka yang duduk diatasnya adalah tempat orang mengadukan suatu hal atau yang berhak memberikan keputusan.

Ini jelas bahwa fungsi Pepadun hanya diperuntukkan bagi Raja Raja yang memerintah di Sekala Brak. Atas mufakat dari keempat Paksi maka Pepadun tersebut dipercayakan kepada seseorang yang bernama Benyata untuk menyimpan, serta ditunjuk sebagai bendahara Pekon Luas, Paksi Buay Belunguh dan kepadanya diberikan gelar Raja secara turun temurun.

Manakala salah seorang dari keempat Umpu dan keturunannya memerlukan Pepadun tersebut untuk menobatkan salah satu keturunannya maka Pepadun itu dapat diambil atau dipinjam yang setelah digunakan harus dikembalikan. Adanya bendahara yang dipercayakan kepada Benyata semata mata untuk menghindari perebutan atau perselisihan diantara keturunan keturunan Paksi Pak Sekala Brak dikemudian hari.

Pada Tahun 1939 terjadi perselisihan diantara keturunan Benyata memperebutkan keturunan yang tertua atau yang berhak menyimpan Pepadun. Maka atas keputusan kerapatan adat dengan persetujuan Paksi Pak Sekala Brak dan Keresidenan, Pepadun tersebut disimpan dirumah keturunan yang lurus dari Umpu Belunguh hingga sekarang.
Perpindahan Warga Negeri Sekala Brak

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya semua suku bangsa Lampung, baik yang berada di daerah Lampung, Palembang, dan Pantai Banten berpengakuan berasal dari Sekala Brak. Perpindahan Warga Negeri Sekala Brak ini bukannya sekaligus melainkan bertahap dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh beberapa peristiwa penting didalam sejarah seperti:

1. Ketika suku bangsa Tumi yang mendiami Sekala Brak terusir dan Skala Brak jatuh ketangan Paksi Pak Sekala Brak, hingga mereka menyebar kedaerah lain.
2. Perselisihan dan silang sengketa dikalangan keluarga yang mengakibatkan satu fihak meninggalkan Sekala Brak untuk mencari penghidupan ditempat lain.
3. Adanya bencana alam berupa gempa bumi yang memaksa sebagian Warga Negeri Sekala Brak untuk berpindah dan mencari penghidupan yang baru.
4. Adanya hubungan yang erat antara Kesultanan Banten dan Kebuayan Belunguh -Kenali, dimana dengan sengaja ditinggalkan disepanjang jalan beberapa orang suami istri untuk meluaskan daerah dan memudahkan perjalanan pulang pergi ke Banten. Sehingga berabad kemudian ditempat itu berdiri Pekon Pekon bahkan banyak yang sudah menjadi Marga. Hubungan inilah yang merupakan asal dari Cikoneng Pak Pekon di Pantai Banten.
5. Perpindahan juga terjadi disebabkan peraturan adat yang mengikat yang menetapkan semua hak hak adat jatuh atau diwarisi oleh Putera Tertua, sehingga anak anak yang muda dipastikan tidak sepenuhnya memiliki hak apalagi kedudukan tertentu didalam adat. Dengan cara memilih untuk pindah kedaerah yang baru maka dapat dipastikan mereka memiliki kedudukan dan tingkatan didalam adat yang mereka bentuk sendiri ditempat yang baru.

Perpindahan penduduk dari Sekala Brak ini sebagian mengikuti aliran Way Komring yang dikepalai oleh Pangeran Tongkok Podang, untuk seterusnya beranak pinak dan mendirikan Pekon atau Negeri. Kesatuan dari Pekon Pekon ini kemudian menjadi Marga Atau Buay yang diperintah oleh seorang Raja atau Saibatin di daerah Komring –Palembang. Sebagian kelompok lagi pergi kearah Muara Dua, kemudian menuju keselatan menyusuri aliran Way Umpu hingga sampai di Bumi Agung. Kelompok ini terus berkembang dan kemudian dikenal dengan Lampung Daya atau Lampung Komring yang menempati daerah Marta Pura dan Muara Dua di Komring Ulu, serta daerah Kayu Agung dan Tanjung Raja atau Komring Ilir.

Kelompok yang lain yang dipimpin oleh Puyang Rakian dan Puyang Nayan Sakti menuju ke Pesisir Krui dan menempati Pesisir Krui mulai dari Bandar Agung di selatan pesisir hingga Pugung Tampak dan Pulau Pisang di utara. Kelompok yang dipimpin oleh Puyang Naga Berisang dan Ratu Piekulun Siba menyusuri Way Kanan menuju ke Pakuan Ratu, Blambangan Umpu dan Sungkai Bunga Mayang di barat laut Lampung untuk meneruskan jurai dan keturunannya hingga meliputi sebagian utara dataran Lampung.

Adipati Raja Ngandum memimpin kelompok yang menuju ke Pesisir Selatan Lampung Mengikuti aliran Way Semangka hingga kehilirnnya di Kubang Brak. Dari Kubang Brak sebagian rombongan ini terus menuju kearah Kota Agung, Talang Padang, Way Lima hingga ke selatan Lampung di Teluk Betung, Kalianda dan Labuhan Maringgai. Daerah Pantai Banten yang merupakan daerah Cikoneng Pak Pekon adalah wilayah yang diberikan sebagai hadiah kepada Umpu Junjungan Sakti dari Kenali -Buay Belunguh setelah menumpas kerusuhan yang diakibatkan oleh Si Buyuh.

Sebagian lagi yang dikepalai oleh Menang Pemuka yang bergelar Ratu Di Puncak menyusuri sepanjang Way Rarem, Way Tulang Bawang dan Way Sekampung. Menang Pemuka atau Ratu Di Puncak memiliki tiga orang istri, istri yang pertama. berputera Nunyai, dari istri kedua memiliki dua orang anak yaitu seorang putera yang diberi nama Unyi dan seorang puteri yang bernama Nuban, sedangkan dari istri ketiga yang berasal dari Minangkabau memiliki seorang putera yang bernama Bettan Subing. Jurai Ratu Di Puncak inilah yang menurunkan orang Abung. Sedangkan Tulang Bawang adalah keturunan dari Indarwati yang Bergelar Putri Si Buay Bulan yang pada awalnya bertahta di Cenggiring Sekala Brak.
Ketetapan Adat Tentang Pepadun dan Hirarki Adat dalam Kepaksian

Seperti telah diterangkan terdahulu Pepadun dibuat dari Belasa Kepampang yang dibuat sedemikian rupa menjadi singgasana tempat bertahtanya Raja yang dinobatkan di Paksi Pak Sekala Brak. Ketetapan adat bahwa hanya keturunan yang lurus dan tersulung dari Paksi Pak Sekala Brak yang berhak untuk dapat duduk diatas Pepadun itu dalam gawi penobatan Raja sebagai Saibatin. Dengan demikian adat Pepadun seperti yang terdapat di daerah Lampung lainnya tidak seperti daerah asalnya di Sekala Brak.

Pertimbangan untuk menaikkan atau menurunkan pangkat adat seseorang dilakukan dalam permufakatan sidang adat dengan memperhatikan kesetiaan seseorang kepada garis dan aturan adat. Jika seseorang dinilai telah memenuhi syarat dan mematuhi garis, ketentuan dan aturan adat, untuk seterusnya keturunannya dapat dipertimbangkan untuk dinaikkan setingkat pangkat adatnya. Namun jika yang terjadi sebaliknya kemungkinan untuk keturunannya pangkat adat itu tetap atau bahkan diturunkan.

Pertimbangan yang kedua untuk menaikkan pangkat adat seseorang adalah dengan melihat jumlah bawahan dari seseorang yang akan dinaikkan pangkat adatnya. Seseorang yang yang menyandang pangkat adat atau Gelaran yang disebut ADOK harus memiliki bawahan yang berbanding dengan kedudukan pangkat adatnya.

Tingkatan tertinggi dalam adat adalah Saibatin Suntan. Untuk dapat mencapai Gelaran atau Adok dan kedudukan atau pangkat adat ditentukan oleh berapa banyak bawahan atau pengikut dari seseorang. Hirarki Adat dalam Kepaksian Sekala Brak dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah:

1. Suntan
2. Raja
3. Batin
4. Radin
5. Minak
6. Kemas
7. Mas

Petutughan atau panggilan dalam Masyarakat Adat Lampung adalah berdasarkan hirarki seseorang didalam adat. Untuk panggilan kakak adalah Pun dan Ghatu untuk Suntan, Atin untuk Raja, Udo Dang dan Cik Wo untuk Batin, Udo dan Wo untuk Radin, Udo Ngah dan Cik Ngah untuk Minak, Abang dan Ngah untuk Mas serta kakak untuk Kemas. Sedangkan panggilan untuk orang tua adalah Akan dan Ina Dalom untuk Suntan, Aki dan Ina Batin untuk Raja, Ayah dan Ina Batin untuk Batin sedangkan untuk Radin, Mas dan Kimas menggunakan panggilan Mak dan Bak. Panggilan kepada setingkat panggilan orang tua seperti paman dan bibi adalah; Pak Dalom dan Ina Dalom untuk Suntan, Pak Batin dan Ina Batin untuk Raja, Tuan Tengah- dan Cik Tengah untuk Batin, Pak Balak dan Ina Balak untuk Radin, Pak Ngah dan Mak Ngah untuk Minak, Pak Lunik dan Ina Lunik untuk Mas serta Pak Cik dan Mak Cik untuk Kemas. Panggilan untuk kakek-nenek adalah Tamong Dalom dan Kajong Dalom untuk setingkat Suntan, Tamong Batin dan Kajong Batin untuk setingkat Raja dan Batin sedangkan untuk Radin, Minak, Mas dan Kemas menggunakan panggilan Tamong dan Kajong saja.

Gelaran atau Adok -DALOM, SUNTAN, RAJA, RATU, panggilan seperti PUN dan SAIBATIN serta nama LAMBAN GEDUNG hanya diperuntukkan bagi Saibatin dan keluarganya dan dilarang dipakai oleh orang lain. Dalam garis dan peraturan adat tidak terdapat kemungkinan untuk membeli Pangkat Adat, baik dengan Cakak Pepadun atau dengan cara cara lainnya terutama di dataran Skala Brak sebagai warisan resmi dari kerajaan Paksi Pak Sekala Brak.

Tentang kepangkatan seseorang dalam adat tidaklah dapat dinilai dari materi dan kekuatan yang dapat menaikkan kedudukan seseorang didalam lingkungan adat, melainkan ditentukan oleh asal, akhlak dan banyaknya pengikut seseorang dalam lingkungan adat. Bilamana ketiganya terpenuhi maka kedudukan seseorang didalam adat tidak perlu dibeli dengan harta benda atau diminta dan akan dianugerahkan dengan sendirinya.

Kesempatan untuk menaikkan kedudukan seseorang didalam adat dapat pula dilaksanakan pada acara Nayuh atau Pernikahan, Khitanan dan lain lain. Pengumuman untuk Kenaikan Pangkat ini, dilaksanakan dengan upacara yang lazim menurut adat diantara khalayak dengan penuh khidmat diiringi alunan bunyi Canang disertai bahasa Perwatin yang halus dan memiliki arti yang dalam.

Bahasa Perwatin adalah ragam bahasa yang teratur, tersusun yang berkaitan dengan indah dan senantiasa memiliki makna yang anggun, ragam bahasa ini lazim digunakan dilingkungan adat dan terhadap orang yang dituakan atau dihormati. Sedangkan Bahasa Merwatin adalah ragam bahasa pasaran yang biasa digunakan sehari hari yang dalam perkembangannya banyak dipengaruhi oleh bahasa bahasa lain.

Prosesi kenaikan seseorang didalam adat dihadiri oleh Saibatin Suntan atau Perwakilan yang ditunjuk beserta para Saibatin dan Pembesar lainnya. Dari rangkaian kata kata dalam bentuk syair dapat disimak ungkapan “Canang Sai Pungguk Ghayu Ya Mibogh Di Dunia Sapa Ngeliak Ya Nigham Sapa Nengis Ya Hila”

Terjemahannya bebasnya bermakna “Bunyi Gong Laksana Suara Pungguk Yang Syahdu Merayu, Gemanya Terdengar Keseluruh Dunia, Siapa Yang Melihat Ia Terkesima Dan Rindu, Siapa Yang Mendengarnya Ia Akan Terharu”. Ini bermakna bahwa pengumuman kenaikan kedudukan seseorang didalam adat telah diumumkan secara resmi.

Tentang adanya penggunaan Pepadun di daerah Lampung lainnya dimana kedudukan didalam adat itu dapat dibeli atau menaikkan kedudukan didalam adat dengan mengadakan Bimbang Besar. Cakak Pepadun di wilayah ini dapat dianalisa awal pelaksanaannya sebagai berikut –Warga Negeri yang memiliki hubungan genealogis dari salah satu Paksi Pak Sekala Brak dan beberapa kelompok pendatang dari daerah lain yang menempati wilayah yang baru ini tentu jauh dari pengaruh Saibatin serta Garis, Peraturan, dan Ketentuan adat yang berlaku dan mengikat.

Ditempat yang baru ini tentu dengan sendirinya harus ada Pemimpin dan Panutan yang ditaati oleh kelompok kelompok ditempat baru itu untuk membentuk suatu komunitas baru dan orang yang dipilih sebagai Pimpinan Komunitas ini dipastikan orang yang meiliki kekayaan dan kekuatan untuk dapat melindungi komunitasnya. Karenanya pada daerah Lampung tertentu dapat saja seseorang yang tidak memiliki trah bangsawan mengangkat dirinya menjadi pemimpin atau kepala adat dengan kompensasi tertentu.

Cara cara pengangkatan diri ini mengambil contoh penobatan Saibatin Raja dari daerah asalnya Paksi Pak Sekala Brak, pada masa berikutnya peristiwa Cakak Pepadun telah menjadi kebiasaan dan diteruskan sampai sekarang. Di wilayah baru ini rupanya tidak ada larangan tentang Pangkat Adat dengan melihat kenyataan yang ada bahwa Gelaran Gelaran atau Adok yang Sakral dan dipegang teguh di Paksi Pak Sekala Brak ternyata bahkan menjadi suatu gelaran umum di daerah ini.

Setelah soal naik Pepadun dengan tidak ada dasar ini menjadi suatu perlombaan yang hebat dikalangan khalayak, kesempatan ini digunakan oleh pasa penyimbang untuk mencari kekayaan dan setelah itu meningkat sedemikian rupa hingga mendatangkan kerugian yang besar bagi khalayak didalam mengadakan Bimbang Besar. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Belanda dengan memfasilitasi tindakan tindakan kearah ini.

Pada zaman imperialis hal ini dimanfaatkan oleh kaum imperialis dengan memecah belah Bangsa Lampung sehingga perbedaan yang ada digunakan sebagai umpan untuk memperuncing pertentangan diantara Bangsa Lampung sendiri terutama didalam Adat. Belanda menggantikan kedudukan Raja dengan kedudukan sebagai Pesirah. Bentuk pemerintahan yang tadinya dijalankan dalam tatanan kemurnian dan keluhuran Adat perlahan diarahkan untuk mengikuti kepentingan Belanda.
Pembagian Wilayah Lampung Berdasarkan Way

Masyarakat Lampung hidup teratur dengan berpegang kepada norma dan adat perniti baik yang tertulis dalam huruf Lampung Kuno maupun secara lisan secara turun temurun. Kehidupan kemasyarakatan diatur dengan sistem kekerabatan yang bersifat Genealogis Patrilineal dimana pemerintahan dilakukan secara adat terutama yang mengatur sistem mata pencaharian hidup, sistem kekerabatan, kehidupan sosial dan budaya.

Secara Harfiah Buway (Bu-Way) berarti pemilik air atau pemilik daerah kekuasaan berdasarkan daerah aliran air atau sungai (Diandra Natakembahang:2005). Pembagian daerah dan wilayah berdasarkan sungai sungai atau way yang ada di Lampung sehingga menjadi beberapa Marga Atau Buway, pembagian ini dimaksudkan agar tidak terjadi perselisihan antar marga atau kebuayan. Pembagian wilayah ini diatur oleh Umpu Bejalan Di Way.

A. Wilayah Kekuasaan Kepaksian inti Paksi Pak Sekala Brak:

1. Way Selalau
2. Way Belunguh
3. Way Kenali
4. Way Kamal
5. Way Kandang Besi
6. Way Semuong
7. Way Sukau
8. Way Ranau
9. Way Liwa
10. Way Krui
11. Way Semaka
12. Way Tutung
13. Way Jelai
14. Way Benawang
15. Way Ngarip
16. Way Wonosobo
17. Way Ilahan
18. Way Kawor Gading
19. Way Haru
20. Way Tanjung Kejang
21. Way Tanjung Setia

B. Wilayah Kekuasaan Penyimbang Punggawa Melinting:

1. Way Meringgai
2. Way Kalianda
3. Way Harong
4. Way Palas
5. Way Jabung
6. Way Tulung Pasik
7. Way Jepara
8. Way Kambas
9. Way Ketapang
10. Way Limau
11. Way Badak
12. Way Pertiwi
13. Way Putih Doh
14. Way Kedondong
15. Way Bandar Pasir
16. Way Punduh
17. Way Pidada
18. Way Batu Regak
19. Way Berak
20. Way Kelumbayan
21. Way Peniangan

C. Wilayah Kekuasaan Penyimbang Punggawa Pubiyan Telu Suku:

1. Way Pubiyan
2. Way Tebu
3. Way Ratai
4. Way Seputih
5. Way Balau
6. Way Penindingan
7. Way Semah
8. Way Salak Berak
9. Way Kupang Teba
10. Way Bulok
11. Way Latayan
12. Way Waya
13. Way Samang
14. Way Layap
15. Way Pengubuan
16. Way Sungi Sengok
17. Way Peraduan
18. Way Batu Betangkup
19. Way Selom
20. Way Heni.
21. Way Naningan

D. Wilayah Kekuasaan Penyimbang Punggawa Sungkay Bunga Mayang:

1. Way Sungkay
2. Way Malinai
3. Way Tapus
4. Way Tapus
5. Way Ulok Buntok
6. Way Tapal Badak
7. Way Kujau
8. Way Surang
9. Way Kistang
10. Way Raman Gunung
11. Way Rantau Tijang
12. Way Tulung Selasih
13. Way Tulung Biuk
14. Way Tulung Maus
15. Way Tulung Cercah
16. Way Tulung Hinduk
17. Way Tulung Mengundang
18. Way Kubu Hitu
19. Way Pengacaran
20. Way Cercah
21. Way Pematang Hening

E. Wilayah Kekuasaan Penyimbang Punggawa Buay Lima Way Kanan:

1. Way Umpu
2. Way Besay
3. Way Jelabat
4. Way Sunsang
5. Way Putih Kanan
6. Way Pengubuan Kanan
7. Way Giham
8. Way Petay
9. Way Hitam
10. Way Dingin
11. Way Napalan
12. Way Gilas
13. Way Bujuk
14. Way Tuba
15. Way Baru
16. Way Tenong
17. Way Kistang
18. Way Panting Kelikik
19. Way Kabau
20. Way Kelom
21. Way Peti

F. Wilayah Kekuasaan Penyimbang Punggawa Abung Siwo Mego:

1. Way Abung
2. Way Melan
3. Way Sesau
4. Way Kunyaian
5. Way Sabu
6. Way Kulur
7. Way Kumpa
8. Way Bangik
9. Way Babak
10. Way Tulung Balak
11. Way Galing
12. Way Cepus
13. Way Muara Toping
14. Way Terusan Nunyai
15. Way Pematang Hening
16. Way Banyu Urip
17. Way Candi Sungi
18. Way Tulung Biuk
19. Way Tulung Pius
20. Way Umban
21. Way Guring

G. Wilayah Kekuasaan Penyimbang Punggawa Mego Pak Tulang Bawang:

1. Way Rarem
2. Way Gedong Aji
3. Way Penumangan
4. Way Panaragan
5. Way Kibang
6. Way Ujung Gunung
7. Way Nunyik
8. Way Lebuh Dalom
9. Way Gunung Tukang
10. Way Pagar Dewa
11. Way Rawa Panjang
12. Way Rawa Cokor
13. Way Tulung Belida
14. Way Karta
15. Way Gunung Katun
16. Way Malai
17. Way Krisi

H. Wilayah Kekuasaan Penyimbang Punggawa Komering:

1. Way Komering
2. Beserta anak sungainya
Aksara, Bahasa dan Dialek Lampung

Artikel Selengkap di Bahasa Lampung

Aksara Lampung yang disebut dengan Had Lampung adalah bentuk tulisan yang memiliki hubungan dengan aksara Pallawa dari India Selatan. Had Lampung diciptakan oleh Para Saibatin di Paksi Pak Sekala Brak pada awal Abad Ke 9. Macam tulisannya fonetik berjenis suku kata yang merupakan huruf hidup seperti dalam Huruf Arab dengan menggunakan tanda tanda fathah di baris atas dan tanda tanda kasrah di baris bawah tapi tidak menggunakan tanda dammah di baris depan melainkan menggunakan tanda di belakang, masing-masing tanda mempunyai nama tersendiri.

Artinya Had Lampung dipengaruhi dua unsur yaitu Aksara Pallawa dan Huruf Arab. Had Lampung memiliki bentuk kekerabatan dengan Aksara Rencong Aceh, Aksara Rejang Bengkulu dan Aksara Bugis. Had Lampung terdiri dari huruf induk, anak huruf, anak huruf ganda dan gugus konsonan, juga terdapat lambing, angka dan tanda baca. Had Lampung disebut dengan istilah KaGaNga ditulis dan dibaca dari kiri ke kanan dengan Huruf Induk berjumlah 20 buah.

Dr Van Royen mengklasifikasikan Bahasa Lampung dalam Dua Sub Dialek yaitu Dialek Belalau atau Dialek Api, yang dipertuturkan oleh sebagian besar Etnis Lampung yang masih memegang teguh Garis Adat dan Aturan Saibatin dan Dialek Nyow, yang dipertuturkan oleh orang Abung dan Tulang Bawang yang mengenal kenaikan Pangkat Adat dengan Kompensasi Tertentu yang berkembang setelah Seba yang dilakukan oleh Orang Abung ke Banten.

A. Dialek Belalau (Dialek Api), terbagi menjadi:

1. Bahasa Lampung Logat Belalau dengan tambahan spesifikasi Logat Kembahang dan Logat Sukau, Dipertuturkan oleh Etnis Lampung yang berdomisili di Kabupaten Lampung Barat yaitu Kecamatan Balik Bukit, Batu Brak, Belalau, Suoh, Sukau, Ranau, Sekincau, Gedung Surian, Way Tenong dan Sumber Jaya. Kabupaten Lampung Selatan di Kecamatan Kalianda, Penengahan, Palas, Pedada, Katibung, Way Lima, Padangcermin, Kedondong dan Gedongtataan. Kabupaten Tanggamus di Kecamatan Kotaagung, Semaka, Talangpadang, Pagelaran, Pardasuka, Hulu Semuong, Cukuhbalak dan Pulau Panggung. Kota Bandar Lampung di Teluk Betung Barat, Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Utara, Panjang, Kemiling dan Raja Basa. Banten di di Cikoneng, Bojong, Salatuhur dan Tegal dalam Kecamatan Anyer, Serang.
2. Bahasa Lampung Logat Krui dipertuturkan oleh Etnis Lampung di Pesisir Barat Lampung Barat yaitu Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Utara, Pesisir Selatan, Karya Penggawa, Lemong, Bengkunat dan Ngaras.
3. Bahasa Lampung Logat Melinting dipertuturkan Masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Timur di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kecamatan Jabung dan Kecamatan Way Jepara.
4. Bahasa Lampung Logat Way Kanan dipertuturkan Masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Way Kanan yakni di Kecamatan Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga dan Pakuan Ratu.
5. Bahasa Lampung Logat Pubian dipertuturkan oleh Etnis Lampung yang berdomosili di Kabupaten Lampung Selatan yaitu di Natar, Gedung Tataan dan Tegineneng. Lampung Tengah di Kecamatan Pubian dan Kecamatan Padangratu. Kota Bandar Lampung Kecamatan Kedaton, Sukarame dan Tanjung Karang Barat.
6. Bahasa Lampung Logat Sungkay dipertuturkan Etnis Lampung yang Berdomisili di Kabupaten Lampung Utara meliputi Kecamatan Sungkay Selatan, Sungkai Utara dan Sungkay Jaya.
7. Bahasa Lampung Logat Jelema Daya atau Logat Komring dipertuturkan oleh Masyarakat Etnis Lampung yang berada di Muara Dua, Martapura, Komring, Tanjung Raja dan Kayuagung di Propinsi Sumatera Selatan.

B. Dialek Abung (Dialek Nyow), terbagi menjadi:

1. Bahasa Lampung Logat Abung Dipertuturkan Etnis Lampung yang yang berdomisili di Kabupaten Lampung Utara meliputi Kecamatan Kotabumi, Abung Barat, Abung Timur dan Abung Selatan. Lampung Tengah di Kecamatan Gunung Sugih, Punggur, Terbanggi Besar, Seputih Raman, Seputih Banyak, Seputih Mataram dan Rumbia. Lampung Timur di Kecamatan Sukadana, Metro Kibang, Batanghari, Sekampung dan Way Jepara. Kota Metro di Kecamatan Metro Raya dan Bantul. Kota Bandar Lampung di Gedongmeneng dan Labuhan Ratu.
2. Bahasa Lampung Logat Menggala Dipertuturkan Masyarakat Etnis Lampung yang bertempat tinggal di Kabupaten Tulang Bawang meliputi Kecamatan Menggala, Tulang Bawang Udik, Tulang Bawang Tengah, Gunung Terang dan Gedung Aji.
Falsafah dan Pedoman Hidup Ulun Lampung

Tandani Ulun Lampung Wat Piil-Pusanggiri Mulia Hina Sehitung Wat Liom Rega Diri Juluq-Adoq Ram Pegung, Nemui-Nyimah Muari Nengah-Nyampor Mak Ngungkung, Sakai-Sambayan Gawi.

Falsafah Hidup Ulun Lampung tersebut diilustrasikan dengan lima bunga penghias Sigor pada lambang Propinsi Lampung. Menurut kitab Kuntara Raja Niti, Ulun Lampung haruslah memiliki Lima Falsafah Hidup:

1. Piil-Pusanggiri (malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri),
2. Juluq-Adoq (mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya),
3. Nemui-Nyimah (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi, selalu mempererat persaudaraan serta ramah menerima tamu),
4. Nengah-Nyampor (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis),
5. Sakai-Sambayan (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya).

Tujuh Pedoman Hidup Ulun Lampung:

1. Berani menghadapi tantangan: mak nyerai ki mak karai, mak nyedor ki mak bador.
2. Teguh pendirian: ratong banjir mak kisir, ratong barak mak kirak.
3. Tekun dalam meraih cita-cita: asal mak lesa tilah ya pegai, asal mak jera tilah ya kelai.
4. Memahami anggota masyarakat yang kehendaknya tidak sama: pak huma pak sapu, pak jelma pak semapu, sepuluh pandai sebelas ngulih-ulih, sepuluh tawai sebelas milih-pilih.
5. Hasil yang kita peroleh tergantung usaha yang kita lakukan: wat andah wat padah, repa ulah riya ulih.
6. Mengutamakan persatuan dan kekompakan: dang langkang dang nyapang, mari pekon mak ranggang, dang pungah dang lucah, mari pekon mak belah.
7. Arif dan bijaksana dalam memecahkan masalah: wayni dang rubok, iwani dapok.
Sekilas Tentang Seni Dan Tradisi

Bangsa Lampung memiliki ragam kesenian yang kaya akan keragaman, keindahan dan keanggunan budaya. Tarian yang dibawakan oleh Muli Meghanai Lampung memiliki ciri khas gerak serta langgam tersendiri. Tarian klasik yang diselenggarakan pada saat upacara kerajaan adalah suatu bentuk tarian yang dikenal dengan nama Tarakot Kataki atau Lalayang Kasiwan yang masing masing diperagakan oleh dua belas Meghanai secara bersama sama sebagian memegang kipas dan sebagian lagi tidak memegang kipas.

Ragam tarian lain adalah Tari Tanggai yang ditampilkan oleh satu, dua, atau empat orang Muli yang masing masing memegang kipas. Didalam membawakan Tari Tanggai para Muli ini menggunakan aksesoris berupa kuku kuku panjang yang terbuat dari perak yang dipasang diujung jari para penari. Tari tersebut diiringi oleh irama Gamulan/Kulintang dengan ditingkahi para Meghanai yang membawakan bait tertentu yang dinamakan Ngadidang.

Dalam sepuluh hari didalam bulan Syawal diadakan Sekuraan yaitu Festival Topeng yang diselenggarakan sebagai ungkapan suka cita setelah sebulan penuh berpuasa dan mendapatkan Hari Kemenangan. Sekuraan ini diadakan dibeberapa Pekon di Sekala Brak dengan berbagai suguhan Kesenian seperti Silek, Muwayak, Hadra, dan Nyambai oleh para Sekura.

Ada dua tipe Sekura yaitu Sekura Helau yang melambangkan kebajikan dan kebijaksanaan dan Sekura Kamak yang melambangkan Ketamakan dan Keangkaramurkaan. Sekura Helau mengenakan kostum yang indah dan bagus seperti bawahan yang mengenakan kain yang bermotifkan Tapis dan atasan yang mengenakan Kain Panjang, sedangkan Sekura Kamak mengenakan Topeng yang menyeramkan dan kostum yang kebanyakan berwarna hitam hitam.

Setiap sehari sebelum Idul Fitri dan Idul Adha ada tradisi Ngelemang pada Paksi Paksi di Sekala Brak terutama di Paksi Buay Bejalan Di Way, ada beberapa jenis Lemang seperti Lemang Siwok yang terbuat dari ketan, Lemang Bungking yang terbuat dari ketan–pisang, dan Lemang Ceghughut yang terbuat dari ketan–gula merah. Tradisi ini sebenarnya adalah tradisi lanjutan seperti yang berlaku di daerah Minangkabau.

Bangsa Lampung dikenal memiliki kain tenun yang indah dan anggun yang dikenal dengan Kain Tapis. Tapis adalah kain yang agung dan sakral yang pada mulanya hanya dikenakan oleh Para Saibatin dan keluarganya saja terutama dikenakan dalam Gawi dan Upacara adat. Namun dalam perkembangannya Kain Tapis telah diproduksi secara massal sehingga setiap khalayak dapat berkesempatan untuk memiliki dan mengenakannya.

Saat ini Kain Tapis telah dikomersialkan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan telah melanglangbuana hingga ke mancanegara. Kini Kain Tapis telah mengalami perkembangannya hingga semakin variatif dengan berbagai macam bentuk dan telah merambah dunia fasion seperti pakaian dan aksesoris aksesoris yang bermotifkan Tapis.
Sumber

* Diandra Natakembahang SH
Lamban Bandung, Negeri Ratu Kembahang
Paksi Buay Bejalan Diway, Paksi Pak Sekala Brak
Lampung
* Drs Irfan Anshory adok Batin Kesuma Ningrat
Penyimbang Sukabanjar
Marga Gunung Alip, Keratuan Semaka
Lampung
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kepaksian_Sekala_Brak

h1

Ngegowes sepeda ke sekolah

Agustus 16, 2009

By : Roespansyah Arpan
Kisah berikut ini semoga dapat menjadi inspirasi bagi adik-adik yang membawa kendaraan bermotor ke sekolah.

Bel sekolah berbunyi keras sampai ke luar kompleks begitu jarum jam menunjukkan pukul 11.30 WIB. Siswa-siswa SMAN 5 Kota Bandung yang saat itu bersegaram batik biru langsung berhamburan menuju areal parkir di samping sekolah.
Satu persatu siswa membunyikan alarm mobil mewahnya yang terparkir rapi di kanan kiri bahu Jalan Bali. Puluhan mobil mewah macam Honda CRV, Honda New Civic, Honda Jazz, dan Toyota Fortuner berjajar, layaknya showroom di sebuah ATPM.
Ketika para siswa ini masih sibuk mengeluarkan mobil di areal parkir yang terlihat hiruk pikuk-bercampur dengan para siswa dan sepeda motor, Abdul Manan (17), siswa kelas XII SMAN 5 Kota Bandung melesat cepat membelah kerumunan yang dipenuhi asap menyesakkan.
Dengan mengenakan sepatu Converse hitam dan tas Pierre Cardin di punggungnya, Abdul asyik menggowes sepeda Polygon-nya. S err..serr.. bunyi yang dihasilkan dari gesekan gir dan rantai sepeda nya seolah menjadi irama penyelaras gerak kaki dengan napasnya yang teratur. Asyik betul tampaknya!
Hampir tiap hari dia bersepeda dari rumah ke sekolah. Alasannya praktis, rumahnya tidak jauh dari sekolah, hanya ditempuh sekitar 10 menit , dan terhindar dari kemacetan yang terjadi tiap menjelang dan pulang sekolah. Kebiasaan ini juga membuat garasi di rumahnya tidak penuh kendaraan.
“Di garasi rumah sudah ada tiga mobil yang dipakai ibu, kakak, serta ayah jika pas datang ke Bandung. Kalau ditambah lagi, mesti penuh. Ya dimanfaatkan saja yang ada,” tutur anak dari pegawai Pertamina yang bercita-cita kuliah di Institut Teknologi Bandung mengambil Jurusan Teknologi Informasi ini.
Apakah tidak gengsi ke sekolah naik sepeda, sementara mayoritas siswa lainnya memilih kendaraan mewah? “Justru itu, malah bisa tampil beda sendiri. Lagian juga, kalau kena macet, sepedanya tinggal dilipat, jalan kaki sedikit, lalu lanjutkan (gowes),” tutur Yudhistira Ahmad, siswa SMAN 5 Kota Bandung lainnya yang gemar gowes.
Di beberapa sekolah di Bandung, terbentuk komunitas-komunitas bike to school yang awalnya didasari kesadaran akan cinta lingkungan hidup. Ini salah satunya dilakukan di SMAN Taruna Bakti. Di bawah wadah OSIS, setiap Jumat, para siswa sekolah ini ramai-ramai gowes ke sekolah.
“Secara kan Bandung sekarang ini makin panas. Ya, ini (gowes ke sekolah), anggaplah sebagai aksi nyata kami, para siswa, agar bisa ikut mengurangi tingkat polusi di kota kita sendiri,” tutur Hardy Wibowo (16), siswa kelas XI SMA Taruna Bakti yang aktif bergabung di Bike To School SMAN Taruna Bakti.
Selamatkan bumi
Para anggotanya ini kerap tampil mengenakan kaos yang bernadakan ajakan save our earth atau lets go bike saat bersepeda. Ini sengaja dilakukan sebagai misi kampanye. “Biar bisa dilihat para pengguna jalan lainnya, juga pengendara mobil, biar mereka ikut sadar,” tutur Chyndar Nayal (17), siswa SMA Taruna Bakti lainnya.
Malika Rizqi Anindita (16), Ketua OSIS SMA Taruna Bakti Bandung yang aktif memelopori kegiatan bike to school di sekolahnya, kini bercita-cita membentuk komunitas Bike to School se-SMA di Bandung. Menurutnya, masih sedikitnya siswa yang mau gowes ke sekolah bukanlah karena mereka tidak peduli atau gengsi, tetapi lebih karena tidak ada cukup kawan menginspirasinya.
“Teman-teman butuh pendekatan dan pengalaman sendiri untuk merasakan nikmatnya bersepeda ke sekolah. Dengan bersepeda, kita pun bisa have fun bersama,” tuturnya sambil mengatakan sepeda tidak kalah keren untuk dijadikan alat transportasi saat ke mall atau nongkrong bareng.
1612353p

Nah bagaimana dengan kita mau memulai apa tidak ?… badan sehat hemat biaya.

h1

“Blogging” Bisa Membantu Mendorong Karier

Agustus 15, 2009

by : Roespansyah Arpan

Ke mana pun Anda melihat, setidaknya akan ada orang yang memegang BlackBerry atau ponsel yang bisa berinternet. Tak heran, aplikasi-aplikasi jejaring sosial di internet sangat banyak pengikutnya. Belum lagi penyedia lahan blog yang menjadi tempat curahan hati dan sebagai tempat unjuk kebolehan yang gratis.

Blog memiliki kegunaan yang sangat beragam. Fungsinya sebagai diary maya, tempat menunjukkan hasil jepretan, menunjukkan kreasi seni, berbagi informasi, bahkan berkenalan dengan orang lain. Apakah Anda sudah memiliki blog? Jika belum, kemungkinan terbesar Anda melewatkan satu hal yang bisa menjadi kesempatan untuk melejitkan karier Anda.

Mengapa blog?

Blog merupakan sarana yang amat bagus untuk seseorang yang sedang mencari pekerjaan, termasuk para fresh graduate. Pasalnya, blog menjadi tempat Anda untuk mencurahkan dan menyimpan hasil karya dalam bentuk digital. Misal, tempat Anda menyimpan hasil tulisan, hasil jepretan, bahkan hasil karya di sana. Selain Anda bisa menunjukkan kemampuan Anda, menyimpan hasil karya juga sebagai pembuktian bahwa Anda tidak gaptek. Dua hal yang amat diperlukan untuk bisa bersaing di dunia teknologi masa sekarang. Namun, perlu dipikirkan dan dipastikan bahwa blog yang Anda tampilkan mencerminkan hasil yang profesional, bukan blog yang sangat pribadi dan isinya seputar hobi dan kata-kata yang tidak sopan.

Bagaimana menyampaikan kepada calon pemberi kerja?

Salah satu hal yang ingin diketahui oleh perusahaan sebelum memberikan pekerjaan kepada pencari kerja adalah apa yang unik dari diri Anda? Jika Anda sudah memiliki blog yang banyak dikunjungi dan dibaca orang, hal ini bisa jadi nilai kunci Anda. Anda bisa mengedepankan hal ini saat wawancara kerja, misal, “Blog yang sudah saya kembangkan secara pribadi ini berisi tentang pandangan saya seputar ekonomi, dan bagaimana keluar dari situasi rumit keuangan. Saat ini ada lebih dari 700 pembaca yang selalu membaca blog saya.”

Atau cara yang lebih mudah adalah dengan mencantumkan alamat blog Anda di resume, dengan penjabaran singkat isi blog tersebut. Anda tak perlu menjadi seseorang yang sangat ahli untuk bisa menulis di blog, jangan berusaha, dan jangan berpura-pura menjadi seorang yang sangat ahli karena ini bisa berbahaya. Direkomendasikan, blog untuk mencurahkan isi pikiran Anda yang tak menyinggung SARA ataupun orang lain. Anda bisa memulai untuk menulis tentang sesuatu yang Anda sukai atau yang berkaitan dengan karier Anda.

Sumber : careerbuilder