h1

Ngegowes sepeda ke sekolah

Agustus 16, 2009

By : Roespansyah Arpan
Kisah berikut ini semoga dapat menjadi inspirasi bagi adik-adik yang membawa kendaraan bermotor ke sekolah.

Bel sekolah berbunyi keras sampai ke luar kompleks begitu jarum jam menunjukkan pukul 11.30 WIB. Siswa-siswa SMAN 5 Kota Bandung yang saat itu bersegaram batik biru langsung berhamburan menuju areal parkir di samping sekolah.
Satu persatu siswa membunyikan alarm mobil mewahnya yang terparkir rapi di kanan kiri bahu Jalan Bali. Puluhan mobil mewah macam Honda CRV, Honda New Civic, Honda Jazz, dan Toyota Fortuner berjajar, layaknya showroom di sebuah ATPM.
Ketika para siswa ini masih sibuk mengeluarkan mobil di areal parkir yang terlihat hiruk pikuk-bercampur dengan para siswa dan sepeda motor, Abdul Manan (17), siswa kelas XII SMAN 5 Kota Bandung melesat cepat membelah kerumunan yang dipenuhi asap menyesakkan.
Dengan mengenakan sepatu Converse hitam dan tas Pierre Cardin di punggungnya, Abdul asyik menggowes sepeda Polygon-nya. S err..serr.. bunyi yang dihasilkan dari gesekan gir dan rantai sepeda nya seolah menjadi irama penyelaras gerak kaki dengan napasnya yang teratur. Asyik betul tampaknya!
Hampir tiap hari dia bersepeda dari rumah ke sekolah. Alasannya praktis, rumahnya tidak jauh dari sekolah, hanya ditempuh sekitar 10 menit , dan terhindar dari kemacetan yang terjadi tiap menjelang dan pulang sekolah. Kebiasaan ini juga membuat garasi di rumahnya tidak penuh kendaraan.
“Di garasi rumah sudah ada tiga mobil yang dipakai ibu, kakak, serta ayah jika pas datang ke Bandung. Kalau ditambah lagi, mesti penuh. Ya dimanfaatkan saja yang ada,” tutur anak dari pegawai Pertamina yang bercita-cita kuliah di Institut Teknologi Bandung mengambil Jurusan Teknologi Informasi ini.
Apakah tidak gengsi ke sekolah naik sepeda, sementara mayoritas siswa lainnya memilih kendaraan mewah? “Justru itu, malah bisa tampil beda sendiri. Lagian juga, kalau kena macet, sepedanya tinggal dilipat, jalan kaki sedikit, lalu lanjutkan (gowes),” tutur Yudhistira Ahmad, siswa SMAN 5 Kota Bandung lainnya yang gemar gowes.
Di beberapa sekolah di Bandung, terbentuk komunitas-komunitas bike to school yang awalnya didasari kesadaran akan cinta lingkungan hidup. Ini salah satunya dilakukan di SMAN Taruna Bakti. Di bawah wadah OSIS, setiap Jumat, para siswa sekolah ini ramai-ramai gowes ke sekolah.
“Secara kan Bandung sekarang ini makin panas. Ya, ini (gowes ke sekolah), anggaplah sebagai aksi nyata kami, para siswa, agar bisa ikut mengurangi tingkat polusi di kota kita sendiri,” tutur Hardy Wibowo (16), siswa kelas XI SMA Taruna Bakti yang aktif bergabung di Bike To School SMAN Taruna Bakti.
Selamatkan bumi
Para anggotanya ini kerap tampil mengenakan kaos yang bernadakan ajakan save our earth atau lets go bike saat bersepeda. Ini sengaja dilakukan sebagai misi kampanye. “Biar bisa dilihat para pengguna jalan lainnya, juga pengendara mobil, biar mereka ikut sadar,” tutur Chyndar Nayal (17), siswa SMA Taruna Bakti lainnya.
Malika Rizqi Anindita (16), Ketua OSIS SMA Taruna Bakti Bandung yang aktif memelopori kegiatan bike to school di sekolahnya, kini bercita-cita membentuk komunitas Bike to School se-SMA di Bandung. Menurutnya, masih sedikitnya siswa yang mau gowes ke sekolah bukanlah karena mereka tidak peduli atau gengsi, tetapi lebih karena tidak ada cukup kawan menginspirasinya.
“Teman-teman butuh pendekatan dan pengalaman sendiri untuk merasakan nikmatnya bersepeda ke sekolah. Dengan bersepeda, kita pun bisa have fun bersama,” tuturnya sambil mengatakan sepeda tidak kalah keren untuk dijadikan alat transportasi saat ke mall atau nongkrong bareng.
1612353p

Nah bagaimana dengan kita mau memulai apa tidak ?… badan sehat hemat biaya.

Tinggalkan komentar